5 GITARIS ROCK TERBAIK
Music rock memang sangat enak untuk didengar dan dinikmati oleh semua kalangan tentunya, di tanah air kita tercinta ini banyak sekali gitaris handal dari berbagai genre disini saya akan memberikan 5 gitaris rock terbaik di Indonesia tapi ini menurut versi saya... jadi maaf bagi pembaca kalo di list ini gak ada gitaris favorit anda... urutan 1 sampai 6 ini bukan urutan dari yang skillnya mulai dari yang full sampai yang standart aja, ini cuma urutan biasa aja kok. Kita nggak bisa menyeleksi mana gitaris yang hebat dan mana gitaris yang biasa karena semua gitaris punya ciri khas dan style masing -masing.
1. ANDRY MUHAMMAD
Mantan gitaris Powerslaves dan Boomerang, Andry Muhammad (lahir 1973) atau yang dulu dikenal dengan nama Andry Franzzy ternyata telah memiliki album instrumental gitar yang dirilis di tahun 2012 yang lalu. Album tersebut ia garap bersama band trionya, Andry MySkull Project (AMP) yang juga dihuni Agung Yudha Gimbal (dram) dan Wawan TMG (bass). Soloblitz Document Album yang distribusinya didukung oleh Myskull Clothing tersebut terdiri dari 8 komposisi lagu yang rata-rata ditulis langsung oleh Andy sendiri seperti pada lagu “Revival”, “Nisrina”, “Barbie Dancing Princess”, “G’Morning My Sweety”. “The Flight of the Bumblebee”, “Ireplaceable” dan “It’s Me (Fortunately)”. Namun untuk lagu “Midnight Sunset” ide dasarnya dibuat oleh Ganesha Putra (yang kebetulan bermain di lagu tersebut) dan ide-ide fill gitarnya diolah oleh Andry. Selain itu dia juga terlibat sebagai gitaris dalam band Mahadewa garapan Ahmad Dhani sejak tahun 2011 lalu serta baru saja merilis album yang berjudul Past To Present dibawah label Nagaswara yang didistribusikan oleh salah satu restoran fast food terkemuka di Indonesia. Andry, gitaris yang berperawakan tinggi besar ini dalam sebuah wawancara di Radio PTPN Solo, juga menyebutkan kalau kontribusinya terhadap sound dari album baru band Mahadewa cukup kental terasa dari berbagai pemilihan alternate tunings dan juga didukung oleh gitar 7 senar dengan sound low yang modern. Soloblitz Document Dalam hal gitar, Andry termasuk sosok gitaris yang simpel dan lebih menyukai gear yang paling nyaman digunakan serta sesuai dengan kebutuhan bermusiknya. Sejak tahun 2007, Andry ternyata telah diendorse oleh salah satu pabrikan gitar terkemuka dunia yaitu Music Man seri Steve Morse yang didukung oleh penyematan pickup 4 buah ( hum-sing-sing-hum). Steve Morse Sig. Gitar ini dapat menyemburkan sound yang bervariasi bahkan sampai 11 jenis sound yang beragam dari kombinasi switching dan tone control. Dia pun mengakui bahwa sound yang dihasilkan lebih banyak dari gitarnya daripada dari efek-efek floor/eksternal. Saat inipun dia juga sering terlihat menggunakan gitar Music Man Silhouette Gold Roller.
2. JOHN PAUL IVAN
Sejak SMP Ivan sudah bisa bermain gitar. Ia sering melihat permainan gitar Lucky (nantinya gitaris Power Metal). Gitar pertamanya adalah merk Yamaha yang dibeli dengan harga Rp. 100.000 dimasa itu. Semenjak saat itu ia terus bermain gitar dan berniat untuk menjadi seorang gitaris rock.Ivan pun membentuk band bersama Henry yang bernama Radd. Kemudian Ivan sempat bergabung dengan beberapa band Surabaya seperti Buldozer. Kemudian bersama Big Panzer sempat merilis 2 single dalam album INDONESIAN ROCK & METAL produksi Harpa Records tahun 1990.Pada tahun 1991, Ivan kembali lagi bertemu dengan Henry di group LOST ANGELS yang merupakan cikal bakal BOOMERANG. Demi memperoleh kontrak rekaman, ia bersama bandnya mengikuti Festival Rock Log Zhelebour pada tahun 1993. Penampilan ia dan rekan-rekan berhasil memancing perhatian sang produser Log Zhelebour pemilik label Loggis Records. Akhirnya Boomerang mendapatkan kontrak.Bersama Boomerang telah merilis album-album berikut : Boomerang (1994), Kontaminasi Otak 1995,Disharmoni (1996), Segi Tiga (1998), Hard and Heavy (1999), X’travaganza (2000), Terapi Visi dan album baru di tahun 2005 Urbanoustic. Kini ia telah menjadi salah satu gitaris rock yang terpandang di Indonesia. Ciri khasnya adalah rambut kriting, gondrong, liar dipanggung, dan menenteng Gibson Les Paul. Menurutnya dalam bermain gitar ia selalu mencoba memahami bagaimana cara Jimi Hendrix bermain gitar yang menurutnya merupakan satu dari sedikit gitaris yang bisa bermain di luar kepala. Meski terkadang ia tidak sadar bahwa permainannya di lagu-lagu tertentu terinvasi pengaruh dari gitaris-gitaris idolanya. Hal itu diakui oleh Ivan sendiri.Selain aktif bersama Boomerang, ia juga ikut membantu pembuatan album band-band lain seperti Sngkenken (grup hard core dari Surabaya), dan Black Forest (band alternatif ska). Dalam memilih gitar, ia juga termasuk gitaris yang maniak menggunakan Gibson Les Paul. Namun ia juga pernah dikontrak oleh Fender sebagai artis yang tampil dalam acara perayaan 50 tahun Fender Stratocaster di beberapa kota besar di Indonesia bersama gitaris-gitaris lainnya seperti Tjahyo Wisanggeni, Andry Franzy, Rama Satria, dll. Di acara itu ia menggunakan sebuah gitar Fender. Ia juga tampil dengan penampilan baru rambut re-bondingnya yang menurutnya membuat ia makin muda kembali.
3. BAMBANG SUTEJO
Gitaris yang dikenal dengan panggilan Bengbeng ini dikenal sebagai gitaris Pas Band. Masa-masa awal belajar gitar ia menggunakan Prince. Kemudian sempat berpindah ke merk Yamaha. Namun akhirnya ia menggunakan Ibanez.Bersama Pas Band ia memulai karir di tahun 1989. Saat itu ia yang berdomisili di Bandung bersama teman-temannya membuat album yang direlease dengan judul 4 Through The Sap. Dengan direlease secara indie, album ini kemudian terjual hingga 7000 copy. Kemudian label Aquarius mengontraknya hingga menghasilkan beberapa album diantaranya In (no) Sensation, IndieVduality, Psycho I.D., Ketika…, dan 2.0, dan Stairway To Seventh.Diluar Pas, Bengbeng juga sempat membentuk grup bernama Air. Ini merupakan side projectnya bersama sang adik, Sinta. Uniknya, di grup ini nama Bengbeng malah lebih dikenal cepat dikenal ketimbang saat ia muncul bersama Pas. Mungkin bisa dimaklumi karena Air punya lagu yang jadi hits di Indonesia waktu itu berjudul Bintang.
4. IAN ANTONO
Pada awalnya ia merupakan seorang drummer, namun setelah mendengar musik-musik The Shadows ia mulai berminat menjadi gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan band Abadi Soesmanyang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan band Bentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyi Emilia Contesa dan Trio The King. Semakin lama ia semakin mendapat pengalaman dan memperluas pergaulan. Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitaris God Bless dan merilis album-album seperti Huma Diatas Bukit (1975), Cermin(1980), Semut Hitam (1989). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai. God Bless lah yang pertama kali mempelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia. Setelah itu ia mundur dari God Bless dan bergabung dengan grup Gong 2000 dan merilis album-album seperti Bara Timur (1991), Laskar (1994), dan Prahara (1996).Sewaktu masih memperkuat God Bless permainan Ian berbeda dengan semasa ia memperkuat Gong 2000. Di Gong 2000 ia banyak memasukkan unsur musik Bali. Hal itu dibuktikan pada setiap penampilannya, Ian setidaknya mengikutsertakan 20 musisi asli Bali. Tahun 1997, Ian kembali memperkuat God Bless dan berduet dengan Eet Sjahranie yang masih berstatus sebagai gitaris God Bless. Konsep double gitar ini cukup menarik perhatian meski pada akhirnya album Apa Kabar?gagal dipasaran.Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi. Banyak album yang tidak lepas dari sentuhan hangatnya termasuklah Iwan Fals, Anggun C Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gilo Rollies, Ebiet G Ade, Ikang Fawzie dan banyak lagi. Karya Ian Antono di arena muzik telah menerima banyak penghargaan. Antaranya ialah BASF Award {1987 – 1988} untuk Arranger Terbaik dan Komposer Terbaik untuk album Gersang (Nicky Astria), HDX Award (1989) untuk lagu Buku Ini Aku Pinjam (Iwan Fals), BAFS Award (1989) Album Bara Timur (Gong 2000) sebagai The Best Selling Album dan The Best Arranger & Composer, HDX Award (1994) untuk album Laskar (Gong 2000) sebagai Album Terbaik. Yang tidak kalah pentingnya adalah penghargaan dari Diamond Achievement Award atas dedikasi dan prestasi yang tinggi di industri musik pada tahun 1995.
5. AZIZ MS
Selama dunia musik Indonesia mengalami krisis di jalur musik Metal, hanya ada satu grup Metal yang tetap berkibar. Bahkan mampu menduduki puncak tangga lagu di radio-radio dan media lainnya. Band tersebut adalah Jamrud yang dimotori oleh Azis MS sang gitaris. Mungkin rahasia kesuksesan Azis dalam menjual musiknya adalah dengan meramu musik trash metal dengan lirik-lirik lagu yang sedikit kocak dan vulgar.Sejak masih remaja memang sudah terinfeksi oleh musik-musik keras. Ia pun sempat terjerumus oleh gaya hidup musisi rock & roll (drugs). Sempat mendirikan band yang bernama Jam Rock bersama Ricky Tedy (bass) dan Budi Haryono (Ex.drumer Gigi), namun tak lama kemudian ia tinggalkan. Saking keasyikan main band sampai-sampai kuliahnya diterlantarkan. Azis sempat berkelana ke Bali dan bermain musik reggae. Namun setelah satu tahun, ia kembali pulang ke Cimahi dan menghidupkan kembali Jam Rock dengan menarik Krisyanto pada vocal.Demo album yang ia gagas ditolak berbagai produser sampai akhirnya dilirk oleh kaisar rock Indonesia, Log Zehelebour. Album pertama Nekad dirilis pada tahun 1996. Dilanjutkan dengan albumPutri (1997), Terima Kasih (1998). Mulai saat itu, album-album Jamrud mampu bersaing di kancah musik nasional. Puncak kejayaan Jamrud adalah pada tahun 2000 akhir ketika Jamrud mencapai kesuksesan terbesar sepanjang sejarah karirnya dengan berhasil menembus angka penjualan 2 juta keping untuk album Ningrat. Hal tersebut membuat produser Log Zhelebour memberangkatkan Azis cs ke Australia untuk proses penggarapan album berikutnya, Sydney 09.01.02.Selama berkiprah didunia musik ia cenderung tak pernah berganti-ganti alat musik. Hanya satu kali saat ia mencoba menggunakan Ibanez JEM flower yang salah satu pick upnya adalah Dimarzio Tone Zone. Sejak saat itu ia selalu menggunakan gitar tersebut, namun karena bobotnya cukup berat ia kembali menggunakan Steinberger selain karena ringan juga postur yang menarik. Ia lebih memilih menggunakan efek digital jenis Korg AX-1000 karena memang biasanya efek digital lebih mudah disetting dan memiliki sound yang gahar. Bila menyimak permainan Azis memang lebih mengutamakan sound gahar dan power chord. Namun ia juga sering mencampur-campurkan ritem gitar gaya reggae, pop, dan gaya “kondangan” seperti yang terdengar dalam lagu Surti-TedjoSelain sebagai personel dan motor grup Jamrud, Azis juga ikut serta menangani pembuatan album terbaru Nicky Astria. Di album itu terlihat sekali warna Azis MS, berbeda ketika pada era Nicky Astria ditangani oleh Ian Antono, warna God Bless cukup terasa pada album-albumnya. Ini membuktikan bahwa Azis memiliki sebuah karakter yang membangun bandnya. Prestasi Azis lainnya adalah saat mendapat kehormatan mendampingi konser band rock legendaris dunia White Lion pada tahun 2003 dan grup heavy metal legendaris dunia Helloween pada tahun 2004.
Waahh andry muhammad dulu tetangga saya loh :D
BalasHapusMana ipunk power metal?
BalasHapus